Pengukuhan Prof. Dr. Ir. H. Sudirman Syam, ST., MT., IPM dan Prof. Dr. Kalvein Rantelobo, ST., MT., IPM Sebagai Guru Besar

Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana (Undana) kembali menyumbangkan 2 Guru Besar bagi Universitas Nusa Cendana. Pengukuhan Prof. Dr. Ir. H. Sudirman Syam, ST., MT., IPM sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Mesin Listrik dan sekaligus guru besar urutan ke 51 dan Prof. Dr. Kalvein Rantelobo, ST., MT., IPM sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Telekomunikasi dan sekaligus guru besar urutan ke 52 di Universitas Nusa Cendana berlangsung di Gedung Graha Cendana, pada tanggal 21 November 2023, pukul 08.00 WITA. Kedua guru besar yang dikukuhkan ini merupakan dosen Program Studi Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknik Undana dan merupakan guru besar yang pertama di Program Studi Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknik Undana. Dengan dikukuhkannya Prof. Dr. Ir. H. Sudirman Syam, ST.,MT., IPM dan Prof. Dr. Kalvein Rantelobo, ST., MT., IPM menjadikan Fakultas Sains dan Teknik Undana sebagai Fakultas dengan jumlah guru besar terbanyak yang kini telah memiliki 10 guru besar, diikuti Fakultas Pertanian 8 orang, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 5 orang.

Pengukuhan dilakukan Rektor, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc, sementara pengalungan samir guru besar dilakukan Ketua Senat Undana, Prof. Ir. Fredrik L. Benu, M.Si., Ph. D. Rektor Undana, Prof. Maxs Sanam dalam sambutannya mengatakan, hingga kini Undana telah mengukuhkan 53 guru besar. Dari total tersebut, 19 orang telah memasuki purnabakti atau meninggal dunia, dan satu orang pindah, sehingga saat ini terisa 32 guru besar aktif.

Ketua Senat Undana, Prof. Ir. Fredrik L Benu, M.Si., Ph.D mengalungkan samir guru besar kepada Prof. Dr. Ir. H. Sudirman Syam, ST.,MT.,IPM didampingi Rektor Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc
Ketua Senat Undana, Prof. Ir. Fredrik L Benu, M.Si., Ph.D mengalungkan samir guru besar kepadaProf. Dr. Kalvein Rantelobo, ST.,MT.,IPM didampingi Rektor Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc

Orasi Ilmiah

Prof. Dr. Ir. H. Sudirman Syam, ST.,MT, IPM menyampaikan orasi ilmiah dengan judul “Rancangan Modifikasi Turbin Angin Sivonis Tipe Epis yang Terintegrasi dengan Generator Aksial tanpa Roda Gigi: Solusi Kembangkan Potensi Energi Angin di NTT menuju Energi Mandiri”.

Pada kesempatan itu, ia mengaku, menjadi guru besar bukan hal yang mudah. Sebab, selama mengabdi di Undana, dirinya tidak pernah terbayangkan bisa meraih gelar profesor.

Sepanjang 24 tahun mengabdi, sejumlah paten telah ia raih, termasuk dengan merancang 15 mesin listrik yang telah diaplikasikan pada beberapa UKM di NTT.

Sejumlah tridarmanya bahkan telah diabadikan dalam buku autobiografinya berjudul: Kisah Pengalaman Tridarma hingga Meraih Guru Besar Bidang Teknik Mesin.

Dengan pengukuhan itu, buku tersebut resmi diluncurkan dan sudah ada ditangan para guru besar dan anggota senat Undana.

“Orasi ilmiah yang dilakukannya merupakan bagian dari hasil penelitiannya melalui hibah yang berjalan 2022-2024,” tuturnya.

rof. Dr. Kalvein Rantelobo, ST.,MT.,IPM pada kesempatan itu menyampaikan orasi ilmiah dengan judul “Sistem Komunikasi Nirkabel sebagai Penopang Pengembangan Wilayah”.

“Pertama-tama saya menghaturkan puji dan syukur kepada Tuhan yang maha kuasa, Allah Tri Tunggal, karena hanya atas kasih dan karunianya saya bisa berdiri di tempat terhormat sebagai guru besar bidang ilmu teknik telekomunikasi pada Prodi Teknik Elektro,” tuturnya.

Ia menyebut, sejumlah capaian sudah dihasilkan yakni prototipe evaluasi kinerja transmisi video yang digunakan untuk penelitian yang sudah dan akan dilanjutkan.

Prof. Kalvein juga menyebut bahwa protitipe pemantauan objek bergerak juga telah diterapkan walau masih dalam tahap kesiapan teknologi TKT 5, namun ia upayakan agar dapat menuju tingkat lebih tinggi, yakni ke hilirisasi produk.

Bahkan, Kepala UPT TIK Undana ini juga sudah melakukan prototipe pertanian presisi yang memanfaatkan teknologi informasi komunikasi.

“Ini juga kami sudah patenkan dan semoga ke depan paten ini akan membuahkan produk-produk yang digunakan untuk pertanian presisi di NTT,” tuturnya.

Lebih lanjut, papar Prof. Kalvein, tahun ini, hibah dengan kolaborasi berbagai pihak melalui sistem integrasi tanaman dan ternak dengan menggunakan TIK berbasis Internet of Cloud akan diusulkan dalam paten dan akan menjadi penelitian-penelitian diseminasikan ke berbagai tempat di NTT, karena ia yakin skema tersebut sesuai dengan kondisi riil Provinsi NTT.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

en_USEnglish